Minggu, 14 Agustus 2011

Info Post
Pengantar
Sebuah artikel dari blog ini berjudul “Satu Tubuh, Satu Gereja” menginformasikan bahwa Kristus hanya mendirikan Satu Gereja yang kelihatan sebagai Tubuh Mistik-Nya, yaitu Gereja Katolik. Tentunya Gereja Katolik bukanlah bagian dari denominasi-denominasi tetapi merupakan Gereja sejati. Artikel tersebut secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa kemunculan denominasi-denominasi sama sekali bertentangan dengan kehendak Yesus Kristus. Dalam artikel ini, dengan cara lain saya hendak menunjukkan bahwa kemunculan denominasi-denominasi itu bertentangan dengan kehendak Yesus Kristus. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

======================

Dalam perjalanan saya melintasi jalanan kota Bandung, saya melihat ada begitu banyak tempat makan di sisi-sisi jalan seperti McDonald, Pizza Hut, J.Co, Gokana, Hanamasa, KFC, dan masih banyak lagi. Orang-orang dengan bebas memilih untuk mengunjungi tempat makan yang mereka hendaki dan sesuai dengan selera mereka. Pikiran saya pun kemudian terlintas akan banyaknya denominasi-denominasi gereja yang juga membuat gedungnya di tepi-tepi jalan entah itu di kota saya sekarang (Bandung) atau di kota tempat saya lahir, Pontianak. Saya bisa melihat berbagai gedung gereja dari denominasi-denominasi seperti Lutheran, Presbiterian, Pentakostal, Calvinis, Baptis, Metodist, Evangelis dan masih banyak lagi. Dan menariknya, sama seperti memilih tempat makan yang mereka kehendaki dan sesuai dengan selera mereka, orang-orang pun dapat dengan bebas memilih denominasi yang mereka kehendaki dan sesuai dengan selera mereka. Orang-orang dapat berpindah dari satu denominasi dan kemudian masuk ke denominasi lain dengan bebas.


Dapatkah anda membayangkan bahwa Yesus membangun begitu banyak denominasi baik besar maupun kecil dan memberikan mereka semua nama-nama yang berbeda? Coba anda bayangkan Yesus berbicara demikian:

“Denominasi ini akan Saya bangun untuk mengajarkan pembaptisan bayi dan kemudian Saya akan membangun yang lain untuk mengajarkan pembaptisan dewasa dan menolak pembaptisan bayi. Denominasi akan Saya bangun untuk mengajarkan bahwa hanya ada dua sakramen dan kemudian Saya akan bangun denominasi lain yang mengajarkan bahwa ada tujuh sakramen. Saya akan membangun denominasi yang mengizinkan pernikahan kembali dan perceraian dan kemudian Saya akan membangun denominasi yang melarang pernikahan kembali dan perceraian. Saya akan membiarkan setiap orang semuanya untuk menafsirkan Kitab Suci dengan bebas dan berbagai cara sesuai dengan kehendak mereka mengenai kontrasepsi buatan, aborsi, isu seksual, pernikahan dan sebagainya. Saya akan membangun begitu banyak denominasi sehingga semua orang dapat menemukan satu denominasi yang cocok, sesuai, sejalan dan seiya dengan keyakinan dan pilihan mereka masing-masing.”

Kata-kata di atas mungkin bisa kita sekalian temukan di dalam “Injil” menurut Luther atau “Injil” menurut Calvin. Mungkin juga bisa anda temukan di “Injil” menurut  John Wesley atau “Injil” menurut Ellen G. White. Tetapi, syukur kepada Allah, Yesus tidak pernah mengatakan demikian dalam keempat Injil kanonik atau di kitab lain dalam Kitab Suci. Justru demikianlah yang dikatakan Yesus:

Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Mt 16:18  And I say to thee: That thou art Peter; and upon this rock I will build My church, and the gates of hell shall not prevail against it.

Lihat di atas, Yesus tidak berkata “I will build My Churches” atau “I will build My denominations” tetapi “I will build My Church”. Hal ini sudah jelas menunjukkan bahwa Tuhan Yesus Kristus hanya mendirikan satu Gereja. Gereja ini adalah Gereja yang kelihatan dan memiliki ciri-ciri yang dapat dikenal oleh setiap orang yaitu Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. [1]

Saya mengajukan satu pertanyaan:
Jika saya menjadi anggota “gereja” Baptis Reformasi dan seorang saudara Kristen dari “gereja” Metodist Bersatu melakukan dosa lalu saya pergi kepadanya dan menunjukkan dia salah secara pribadi dan kemudian saya membawa dia kepada 2 atau 3 orang saksi dan dia tetap menolak untuk mendengar kami, apa yang harus saya lakukan????
Yesus berkata, “... sampaikanlah soalnya kepada Gereja. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan Gereja, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. “ (Mat 18:18)

Dan saya jadi bertanya-tanya: Di mana Gereja itu? Haruskah saya membawanya ke “gereja” Baptis Reformasi saya atau ke “gereja” Metodis Bersatu orang itu? Dan suara “gereja” mana yang harus saya dengar? Situasi dengan banyak denominasi sekarang telah memandang remeh kata-kata Yesus di atas.

Karena kata-kata Yesus adalah benar dan masuk akal, maka Gereja yang dimaksud-Nya tentu adalah Gereja yang kelihatan, memiliki sebuah kepemimpinan yang dikenal dan jelas, memiliki kuasa untuk bertindak sebagai hakim yang memutuskan perkara orang-orang dan memiliki amanat dari Allah. Gereja itu juga tentunya Gereja yang memiliki Kunci Kerajaan Surga dan kuasa untuk mengikat dan melepaskan (Mat 16 dan Mat 18), dan untuk mengampuni dosa atau menyatakan dosa orang tetap ada (Yoh 20:23) karena Yesus Kristus memberikan otoritas-otoritas tersebut kepada Para Rasul-Nya dan otoritas-otoritas itu akan diteruskan tanpa putus hingga akhir zaman.

Jika seseorang berkata, sebagai contoh “ gereja Babtis Reformasi saya dapat melakukan otoritas-otoritas tersebut.” dan saya akan bertanya kepadanya, “Di mana orang-orang Kristen dapat menemukan gereja Babtis Reformasi pada abad ke-4, ke-9 atau abad ke-12 untuk mencari hakim yang bertindak sebagai pengambil keputusan terakhir ketika bidaah-bidaah bermunculan?” [2]

Sekarang, jikalau pertanyaan itu diajukan ke saya, saya dengan mudah akan mengarahkan mereka kepada Gereja Katolik yang sejak abad pertama yang telah memiliki kunci Kerajaan Surga dan kuasa untuk mengikat dan melepaskan. Perlu dicatat bahwa Gereja Katolik tidak hanya mengklaim memiliki otoritas-otoritas tersebut tetapi juga telah melaksanakan dan menerapkan otoritas-otoritas tersebut sejak abad-abad pertama.

St. Paulus juga mengakui bahwa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran (1 Tim 3:15). 
1Tim 3:15  Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni Gereja dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

1Tim 3:15  But if I tarry long, that thou mayest know how thou oughtest to behave thyself in the house of God, which is the Church of the living God, the pillar and ground of the truth.

Gereja manakah itu? Apakah Gereja itu adalah gereja tidak kelihatan (invisible church) hasil inovasi para pendiri dan pelopor Protestantisme untuk meng-cover ketiadaan persatuan yang kelihatan (visible unity) yang terjadi di antara mereka karena ketidaksamaan doktrin iman?

Mengetahui bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk berargumen dan terpecah, untuk saling melawan dan menyebabkan Skisma, Yesus berkata demikian kepada Bapa:
Yoh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Perlu diketahui bahwa persatuan yang dimaksud oleh Kristus adalah persatuan yang kelihatan (visible) dan nyata. Mengapa demikian?  Karena jikalau bukan persatuan yang kelihatan dan nyata, bagaimana dunia dapat melihatnya dan mengetahuinya. Malah, jikalau mereka saling terpisah dan bertarung, memunculkan faksi-faksi, skisma-skisma dan denominasi-denominasi, bagaimana kemudian dunia tahu bahwa Bapa mengutus Putera datang ke dunia seperti yang Yesus katakan?

Apakah Allah adalah author dari segala perpecahan dan kekacauan? Apakah Allah adalah pengarang dari segala ketidaksatuan ajaran iman dan moral?

Tentunya kita tidak dapat menyalahkan Allah akan hal-hal ini. Lalu siapa yang mesti bertanggungjawab? Jawabannya adalah manusia-manusia tanpa otoritas yang meninggikan diri dan menciptakan doktrin-doktrin baru. Mereka telah menjadi pembicara iblis (Devil’s Advocate) yang kemudian mewartakan ajaran-ajaran baru dan menyebabkan terjadinya perpecahan.

Pax et Bonum